[PUISI] Pilu Bersama Tuhan
Titik embun
menyelusuri pipiku
Bola hitam
kecil terselubungi kaca
Ketika dua
kelopak bunga mengantuk
Jatuhlah tetesan
embun
Deretan kata
tak lagi bertemu
Bongkahan kata
tak lagi tersusun
Gerbang kata
kini terkunci
Gudang kata
kini tlah kosong
Bumi berhenti
berotasi
Jarum jam
berhenti berputar
Jantung berhenti
berdetak
Segalanya mematung
disekejab masa
Kesunyian menyelimutiku
Kegelapan mulai
menampakkan diri
Tapi Nur
Sang Rabbi menyorotiku
Hingga ku
sadar aku tak pernah sendiri
Pada nadi
ini mengalir sungai darah
Yang bermuara
di jantung
Aku tak
mampu merasakannya
Api itu ada
dan nyata
Layaknya dzat-Mu
Engkau lebih
dekat daripada nadiku
Engkau
selalu ada kapanpun dan di manapun
Walau ku
tak tahu bagaimana wujud-Mu
Karya: Setiawan, seorang pembelajar yang haus akan ilmu
Tidak ada komentar