Mengungkap Pentingnya Tri Kaya Parisudha bagi Mahasiswa Akuntansi: Perspektif dari Dunia Industri
NektarNews.com-Jimbaran, Bali –Sebuah wawancara dan diskusi telah dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Bali, Gusti Ayu Made Diva Cahyani, Putu Ayu Dewi Uliasari Apriliani, Ni Putu Diva Mahayanti GH., Siska Maretha Novia Sumantri dan Ni Putu Anindia Putriyani terkait penelitian Riset Sosial Humaniora mengenai pandangan skeptis terhadap mahasiswa akuntansi berprestasi serta perkembangan AI saat ini. Mereka berdiskusi dengan I Pande Wayan Rino Pranata, S Tr.Akt., BKP, sosok berpengalaman di dunia industri dan kerja terkhususnya Akuntansi.
Dalam perbincangan tersebut, dibahas bagaimana dunia industri menanggapi
perkembangan AI dan dampaknya terhadap mahasiswa akuntansi, khususnya mereka
yang berprestasi, di era ini.
"Memang, saya merasakan banyak kekurangan dan perbedaan saat
bekerja dengan generasi AI saat ini. Hal ini mungkin disebabkan karena kita
terlalu bergantung pada teknologi, sehingga interaksi dan komunikasi langsung
menjadi terbatas, terutama bagi mahasiswa akuntansi di dunia kerja. Diperlukan
pelatihan tambahan, termasuk keterampilan berbahasa asing," ujar Rino Pranata.
Dalam konteks nilai lokal Bali, yaitu Tri Kaya Parisudha, yang
menekankan Manacika (berfikir yang baik), Wacika (berkata yang
baik), dan Kayika (berbuat yang
baik) untuk membuktikan kompetensi di dunia kerja, diapresiasi oleh
pihak dunia industri. "Tri Kaya Parisudha sebagai pondasi yang
mendasari perilaku mahasiswa di Era saat ini. Pengaruhnya didasarkan pada arah
, serta upaya mencapai tujuan dengan waktu yang efektif," tambahnya.
Dalam konteks pendidikan, nilai lokal sosial seperti Tri Kaya
Parisudha sangat penting untuk ditekankan, karena mampu menjadi pondasi
awal mahasiswa dalam berkolaborasi dengan Teknologi, terutama dalam bidang
akuntansi dan keuangan.
Rino Pranata menyatakan bahwa persepsi
dari pihak industri tidak hanya bergantung pada nilai akademis, tetapi juga
melibatkan kinerja, karakter, sikap, dan keterampilan interpersonal yang
dimiliki mahasiswa. Penerapan Tri Kaya Parisudha di dunia perkuliahan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan akuntansi, serta menjaga
transparansi dan integritas mahasiswa.
"Selain itu, pihak kampus dapat mempertimbangkan kebijakan untuk
tidak menggunakan teknologi selama ujian guna mengurangi potensi kecurangan dan
menjamin kompetensi mahasiswa ke depannya," tambah Rino Pranata.
Wawancara dan diskusi dengan pihak dunia industri dan kerja ini disambut
baik, dan diharapkan hasil kajiannya dapat menjadi masukan penting untuk
pembuatan kebijakan atau policy brief, terutama di bidang pendidikan.
Penulis: Gusti Ayu Made Diva Cahyani, Putu Ayu Dewi Uliasari Apriliani, Ni Putu Diva Mahayanti GH., Siska Maretha Novia Sumantri, dan Ni Putu Anindia Putriyani
Tidak ada komentar